Skip to main content

FATIN DAN RENTETAN KESALAHANNYA



Fatin Shidqia Lubis, peserta X-Factor yang lagi digandrungi semua orang karena suaranya yang merdu nan menggelegar, dan cantik :* ahh tai lu pud ! . cantik sih tapi sering lupa lirik. 4 kali tampil 3 kali salah lirik, apa aja kesalahannya ?? kupassss !

  • Boot camp 1

Si Patin ini di bootcamp 1 nyanyi lagunya Agnes – Rindu, dia blank terus akhir acara dia nangis, *elah

  • Boot camp 2

Doi nyanyi Pumped up kicks dari Foster The People, yang seharusnya berlirik
“He’s got a rolled cigarette, hangging out his mouth.
He’s a cowboy kids
Yeah ! he found a six shooter gun
In his dad’s closet, with the box of fun things
I don’t even know what
But he’s coming for you, yeah he’s coming for you”
Menjadi
“He’s got a rolled cigarette,
hangging .... In his dad’s closet, with the box of fun things
I don’t even know what
hangging out his mouth.
He’s a cowboy kids
Yeah ! he found a six shooter gun
@#%^^&&()!@ hehehe”

Fatin salah menempatkan lirik, dan akhirnya menjadi hehehe sambil cengengesan, para juri, Achmad Dani, Rosa, Beby, tidak mengetahui kesalahan fatin ini, wajar, karena lagu ini dalam 2 minggu dilempar dipasaran ditarik kembali, karena liriknya yang kontroversial di Amerika sono, jadi para juri fine-fine aja, menganggap hehehe-nya fatin cuman karena dia gak bisa nahan tertawa, gitu. Terus gak itu aja, pas akhir lagu, dia hampir terpeleset, lagunya abis, dia mau ngelanjutin terus maksudnya, terus dia nyengir lagi @dah.

  • show case

Ini yang minggu lalu, fatin nyanyi diamond – Rihana, pas awal, fatin ragu mau masuk liriknya, entah kesalahan teknis dari micnya, sehingga suara pertama fatin gak kedengeran *yakali pud*. Atau emang bener-bener fatinya emang ragu mau masuk lirik *suudzon aja lu, Bangkai.*
Itu opini aku, syukur kalo bener. Fatin bagus sii, tapi kok sering salah, fatal pula, *kecewa*

Comments

  1. nice blog bro, kembangkan lagi blogmu biar lebih keren ;)

    ReplyDelete
  2. sedikit masukan buat blog lu, artikel setidaknya jangan menjelekan subyek melainkan obyek yg umum kita ketahu misal BBM, ato twitter yg followers pada sedikit..
    nice blog and keep write on blog

    blogku kok sepi g nok sg ndelok :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. koreksi untuk Fatin bukan menjelekkannya, aku juga Fatinistic #FYI :| , *syemangsyek!!!*

      #miris sekali melihat blog anda, lempar ke jejaring sosial gih ~ !!

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pengalaman mengikuti SBMPTN 2014 : Jalan menuju Universitas Brawijaya.

Hai! Udah lama gak buka blog. Kali gue mau nyeritain pengalaman hidup yang sangat cetar membahenol   haha tae.. kalian bakalan bosen baca cerita gue kali ini, saran gue mending kalian print dulu, jadiin buku. Soalnya ini bakalan panjang banget. Sebenenya gue lulusan tahun 2013 tapi disempetin nganggur luting-latung gak karuan. Kalo ditelaah lebih dalam lagi, sebenarnya gue lulusan tahun 2012, tapi karena sekolah gue unik dan cuman ada 8 biji se-Indonesia Raya ini makanya jadi 4 tahun. Kebayang kan bagaimana cukup imut tuanya diri ini ketika menginjak bangku perkuliahan. * cielah menginjak, tae kale* Waktu itu bulan Maret 2014 dan gue belum kerja-kerja setelah di wisuda pada Juni 2013 lalu, wi-ti-if banget kan betapa busuknya nganggur di rumah, mau main sama temen, temen pada kerja dan kuliah. Si ibu udah koar-koar. “ Ya ampun mau jadi apa lu, tong. Hari gini masih di rumah aja, nguras laut kek” “…..” sahut gue. Karena udah gak tahan lagi disuruh nguras laut sama i...

Commers Unesa Menanti Akreditasi

Hari Jumat (24/2) Prodi Ilmu Komunikasi sedang berbenah.  Prodi yang baru merayakan ulang tahunnya ke-3 pada 11 Desember lalu akan kedatangan asesor dari BAN – PT  (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, red.) perihal akreditasi prodi tersebut. Sebanyak 4 ruang kelas dibenahi, guna memenuhi standar yang ditentukan oleh BAN – PT. Beberapa karya hasil Commers, sebutan untuk mahasiswa Ilmu Komunikasi juga dipajang di lorong gedung I5 Universitas Negeri Surabaya. “ada beberapa poin yang kita harus penuhi, tetapi karena kita belum mempunyai alumni atau lulusan, jadi kita kehilangan 40 poin”, kata Danang Tandyonomanu, Kaprodi Ilmu Komunikasi.  Karena prodi tersebut baru memiliki 3 angkatan dan belum meluluskan mahasiswanya, ada beberapa poin yang nilainya 0. Dan untuk mengejar ketertinggalan poin itu, prodi yang baru seumur jagung tersebut menyiasatinya dengan mengupayakan secara maksimal poin yang lain agar memperoleh nilai yang sempurna. Danang juga menyampaikan, p...